(Video)2 Gerhana Berlaku Kemudian Imam Mahdi Akan Muncul Pada Tahun 2021!!!
Banyak sekali tanda-tanda kiamat yang disabdakan Rasulullah saw akan terjadi. Salah satu tanda-tanda kiamat yaitu munculnya Imam Mahdi.
Siapakah Imam Mahdi itu? Imam Mahdi adalah seorang laki-laki dari keturunan Rasulullah saw dan keluarga Rasulullah saw yang diutus Allah untuk memperbaiki kembali akhlak manusia.
Dari Abdullah bin Mas’ud, Nabi saw mengatakan mengenai Imam Mahdi,
“Dia berasal dari keluargaku. Namanya (yaitu Muhammad) sama dengan namaku. Nama ayahnya (yaitu ‘Abdullah) pun sama dengan nama ayahku.” (HR. Abu Daud no. 4282, Syaikh Albani mengatakan hadits ini hasan shahih)
Imam Mahdi berasal dari keturunan Fathimah, putri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dari Ummu Salamah, Nabi saw bersabda, “Imam Mahdi adalah dari keluargaku dari keturunan Fathimah.” (HR. Abu Daud no. 4284, Syaikh Albani mengatakan hadits ini shahih)
Ciri Imam Mahdi
Abu Sa’id al-Khudri ra, berkata: Adalah Nabi SAW, bersabda:”Imam Mahdi dari keluargaku, lebar dahinya, mancung hidung-nya, pada masanya dunia penuh keadilan dan kedamaian serta kejujuran, sebagaimana sebelumnya penuh dengan kezaliman dan kemaksiatan, ia akan menjadi khalifah dimuka bumi selama 7 tahun” (HR. Abu Daud, Syaikh Albani mengatakan bahwa hadis ini hasan)
Ramalan Tanda kemunculan Imam Mahdi:
Sebelum kemunculan Imam Mahdi, akan berlaku secara berturut-turut 2 gerhana pada bulan Ramadhan..” (Ibn Hajar Al haitami, Al Qaul Al Mukhtasar fi ‘alamat Al mahdi Al Muntazar)
Akan ada dua gerhana matahari di bulan Ramadhan sebelum kedatangan Al Mahdi.” (Mukhtasar Tazkirah Qurtubi)
Telah sampai kepadaku bahwa sebelum Al Mahdi datang, bulan akan gerhana dua kali di bulan Ramadhan.” (Diriwayatkan dari Abu Nu’aym dalam al-Fitan)
Gerhana matahari di pertengahan bulan Ramadhan dan gerhana bulan di akhirnya.” (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-zaman, hal. 37)
Jika kita melihat kepada dalil-dalil di atas maka sadarilah bahwasanya tanda-tanda kemunculan Imam Mahdi ini menurut sebagian pihak sudah berlaku. Gerhana bulan dan matahari pernah terjadi pada bulan Ramadhan pada tahun 1981 dan 1982.
Maka jika kelahiran al-Mahdi pada tahun 1981, sedangkan umur al-Mahdi pada saat di baiat adalah berumur 40 tahun Sebagaimana dijelaskan oleh Imam As Suyuthi, Abu Nua’im meriwayatkan dari Abi Umamah katanya, Rasulullah SAW bersabda:
“Al Mahdi daripada anak cucuku. Dia berumur 40 tahun, mukanya bagai bintang yang bersinar-sinar, di pipi sebelah kanannya terdapat tahi lalat hitam, dia memakai dua jubah Qatwaniyyah bagaikan pemuda Bani Israel. Dia mengeluarkan gedung-gedung dan menakluk negeri-negeri syirik.” (Al-Hawi Lil-Fatawi)
Jika dijumlahkan tahun 1981 M = 1401 H tambah 40 tahun sehingga menjadi 1441 H, maka dibaiatnya al-Mahdi adalah pada tahun 2021 M.
Kita perhatikan pula pada tanda-tanda lain yang sudah terjadi. Tanda-tanda seterusnya ialah kemunculan bintang berekor atau komet melintasi bumi.
“Sebelum kemunculan Imam Mahdi, sebutir bintang berekor akan muncul dari arah timur.” (Ibn Hajar Al Haitami, Al Qaul Al Mukhtasar fi ‘alamat Al Mahdi Al Muntazzar)
“Munculnya bintang itu akan terjadi setelah gerhana matahari dan bulan.” (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-zaman, hal. 32)
Bintang berekor atau komet ini pernah terjadi melintasi bumi pada tahun 1986. Komet ini merupakan sebuah bintang terang bersinar yang melintas dari Timur ke Barat. Dan yang akhirnya berlaku pula lintasan bintang berekor (komet halley) mendekati bumi dari arah timur ke barat. Ini terjadi setelah gerhana matahari dan bulan pada tahun 1981 dan 1982.
Hukum Ramal-Meramal Bila Terjadi Kiamat
“Mereka bertanya kepadamu tentang Kiamat, ‘Kapankah terjadinya?’ Katakanlah, ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu adalah pada sisi Rabb-ku, tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba.’ Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah, ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari Kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.’” (Q.S Al-A’raaf [7]: 187)
Dalam buku ‘Kiamat Kok Diramal’ terjemahan dari Fiqh Asyroothis Sa’aah karya Dr. Muhammad Al-Muqoddam.
Rasulullah 14 abad yang lalu telah berwasiat, “Pada akhir zaman akan ada para penipu lagi tukang dusta. Mereka datang kepada kalian dengan omongan-omongan yang belum pernah kalian atau bapak-bapak kalian mendengarnya. Hindarilah mereka sehingga mereka tidak menyesatkan kalian dan tidak membuat fitnah di antara kalian.” (HR. Bukhari No, 6927)
Sungguh benar apa yang sabdakan Rasulullah, hari ini kita membaca dan mendengar ramalan-ramalan ‘liar’ tentang akhir zaman. Hari ini kita tidak akan sulit mencari prediksi-prediksi, kapan datangnya Imam Mahdi, turunnya Isya dan pembunuhan dajjal oleh Isya di baitul maqdisi. Bahkan, ada yang sudah berani meramal tahun kedatangan mahdi dan pembaitannya, Na’udzubillah Minhu. Parahnya lagi, kelompok yang akan melahirkan mahdinya pun sudah ditunjuk!!.
Ini adalah sikap ‘sok’ tahu yang tidak pernah diajarkan oleh para ulama kita terdahulu. Tidak ada seorangpun yang tahu apa yang akan terjadi esok hari, apalagi apa yang akan terjadi beberapa tahun ke depan.
Dan perlu dicatat, yang mengaku mengetahui peristiwa yang belum terjadi pada umumnya adalah dukun. Sebab peristiwa yang belum terjadi adalah perkara ghoib yang ilmunya hanya di sisi Allah saja. Tidak seorangpun diberitahu olehNya tentang hal-hal yang ghoib kecuali rasul-rasul tertentu yang diridhoiNya (baca, QS. Jin ayat 26-27).
Dari judulnya saja sang penulis sudah memberikan kesan ‘ramal meramal’, Perkiraan Tahun Kelahiran Al-Mahdi, Dibaiatnya Al-Mahdi, Dan Munculnya Dajjal.
Terkait akidah atau keyakinan penulis memakai perkiraan atau mengira-ira. Padahal terkait akidah tidak boleh diyakini apalagi disebar luaskan kalau bukan dari sesuatu yang ‘pasti sifatnya’. Karena wilayah akidah adalah wilayah yang pasti bukan wilayah dzonni. Dari pondasi yang rapuh ini penulis membangun bangun besar yang sangat rapuh dan membahayakan banyak orang.
Dengan mengkiaskan kejadian alam berupa gerhana matahari dan bulan Pada tahun 1981 dan 1982, penulis kemudian mengutip sebuah keterangan yang ia klaim berasal Mukhtasar Tadzkirah [karya imam] Qurtubi.
Penulis kemudian dengan beraninya mengambil sebuah kesimpulan bahwa tahun tersebutlah kelahiran Al-Mahdi yang dinanti. Kemudian ia juga menghubungkan kemunculan ‘komet yaitu bintang berekor ini pernah direkodkan melintasi bumi pada tahun 1986’, klaimnya, dengan kedatangan Al-Mahdi. Klaimnya ini disandarkan kepada Ibn Hajar Al Haitami, dalam Al Qaul Al Mukhtasar fi ‘alamat Al Mahdi Al Muntazdar.
Dan inilah hasil ramalannya, Jika dijumlahkan tahun 1981 M = 1401 H tambah 40 tahun sehingga menjadi 1441 H, maka dibaiatnya al-Mahdi adalah pada tahun 2021 M.
Hadits Palsu: Terjadi Gerhana Ketika Munculnya Al Mahdi
Dalam beberapa riwayat dari aliran Ahmadiyah dan syiah seringkali beredar dalil munculnya Imam Mahdi dikaitkan dua gerhana. Mereka kemudian menambahkan akan muncul di Iran dan tempat suci mereka.
Berikut ulasan penjelasan dari fatwa Syaikh Muhammad bin Shalih Al Munajjid :
Berkaitan dengan atsar yang Anda tanyakan, hal itu bukanlah hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Atsar ini memang diriwayatkan oleh ad-Daruquthni dalam Sunan-nya (2/65) dari perkataan Muhammad al-Hanafiyah (putra Ali bin Abi Thalib).
Ad-Daruquthni mengatakan, “Abu Said al-Ishtharakhy menyampaikan kepada kami, dari Muhammad bin Abdullah bin Naufal, dari Ubaid bin Ya’isy, dari Yunus bin Bakir, dari Amr bin Syamir, dari Jabir, dari Muhammad bin Ali, ia berkata,
إن لمهدينا آيتين لم تكونا منذ خلق السماوات والأرض تنكسف القمر لأول ليلة من رمضان وتنكسف الشمس في النصف منه ولم تكونا منذ خلق الله السماوات والأرض
“Sesungguhnya ada dua tanda yang menunjukkan kedatangan al-Mahdi kita. Kedua tanda tersebut belum pernah terjadi sejak awal penciptaan langit dan bumi, yakni terjadinya gerhana bulan pada awal malam bulan Ramadhan. dan terjadinya gerhana matahari pada pertengahan bulannya. Peristiwa ini belum pernah terjadi sejak langit dan bumi diciptakan”.
Atsar ini maudhu’ (palsu) dan merupakan kedustaan atas nama Muhammad bin Ali al-Hanafiyah rahimahullah.
Dr. Abdul Alim Abdul Azhim al-Bistawi dalam kitabnya al-Mausu’ah fi Ahadits al-Mahdi adh-Dha’ifah wa al-Maudhu’ah, halaman 169, mengatakan,
“Dalam sanadnya terdapat beberapa rawi, yaitu:
Yunus bin Bakir bin Washil asy-Syaibani, Abu Bakr al-Jammal al-Kufi, terkadang keliru dalam meriwayatkan, termasuk thabaqah ke-9 dan wafat pada tahun 199 H;Amr bin Syamir al-Ju’fi al-Kufi asy-Syi’i, Abu Abdillah, seorang pemalsu hadits.
As-Sulaimani mengatakan, “Amr memalsukan hadits untuk menyebarkan ajaran Syiah.”
Al-Juzjani berkomentar, “Ia seorang pendusta dan sesat.”
Menurut al-Hakim, “Banyak riwayat-riwayat palsu dari Jabir al-Ju’fi. Dan tidaklah diriwayatkan hadits-hadits palsu yang buruk itu kecuali dari Jabir.
Ibnu Hibban mengatakan, “Ia adalah seorang (Syiah) Rafidhah, pencela para sahabat, dan meriwayatkan riwayat palsu.”
Abu Hatim menyatakan, “Sangat munkar haditsnya dan lemah. Jangan sibukkan diri dengannya. Tinggalkan dia.”
Beberapa ulama mentahdzirnya. Seperti: al-Bukhari, an-Nasai, Ibnu Sa’d, ad-Daruquthni, dan lain-lain.
Jabir ialah al-Ju’fi. Seorang yang ditinggalkan haditsnya. Asy-Syu’bah, Waki’, dan ats-Tsaury mentsiqahkannya. Namun Ibnu Ma’in, Abu Hanifah, Laits bin Abi Salim, al-Juzjani, Ibnu Uyainah, Ibnu Kharrasy, Said bin Jubair, dll. memvonisnya pendusta. Dan banyak yang mendhaifkannya.
Adz-Dzahaby mengatakan, “Syu’bah men-tsiqah-kannya. Ia seorang diri dalam pendapat ini. Dan al-Hafizh meninggalkannya.”
Ibn Hajar mengatakan, “Ia dhaif dan seorang Rafidhah.”
Kesimpulannya:
Riwayat ini adalah riwayat palsu. Dan sebab kepalsuannya adalah seorang periwayat yang bernama Amr al-Ju’fi.
Al-Azhim Abadi mengatakan, “(riwayat) Amr bin Syamir dari Jabir, keduanya adalah perawi yang dhaif. Riwayat keduanya tidak dapat dijadikan hujjah”.
Efek Bahaya Menentukan Waktu/Tahun/Bulan/Hari Munculnya Imam Mahdi
Tragedi kudeta mekkah pada tahun 1979 adalah akibat pemahaman yang keliru tentang kedatangan Imam Mahdi. Walaupun jika kita teliti lebih jauh, kekeliruan dalam memahami kedatangan Imam Mahdi bukan satu-satunya sebab ‘kudeta mekkah’.
Pada hari itu di tahun 1979, ketika shalat subuh sedang dijalankan di Masjidil Haram secara tiba – tiba kedengaran bunyi tembakan senjata di kota Mekkah oleh orang bersenjata menuju ke Imam Masjidil Haram yang kemudian merampas mikrofon dari Imam Masjidil Haram.
Kumpulan lelaki bersenjata sebanyak 500 orang telah menawan Masjidil Haram yang dipimpin oleh Juhayman al-Otaybi yang kemudian mengumumkan bahwa adik iparnya Mohammed Abdullah al-Qahtani adalah seorang Imam Mahdi
Mereka memaksa para jemaah untuk memberikan baiat kepada Mohammed Abdullah al-Qahtani sebagai Imam Mahdi
Selain itu kumpulan tersebut turut menuntut supaya keluarga Bani Saud untuk turun tahkta dan pemerintahan dikembalikan kepada Bani Quraish di mana keduanya; Mohammed Abdullah al-Qahtani dan Juhayman al-Otaybi adalah ahli Bani Quraish.
Pengepungan ini berlangsung hingga 27 November 1979 dan berakhir setelah pasukan tentara Arab Saudi mendapat bantuan 3 orang komando Perancis dan juga mendapat bantuan Komando Pakistan yang dipimpin oleh Major Parvez Musharaff (Mantan Presiden Pakistan).
Lebih 500 para jemaah dan anggota tentara Arab Saudi yang terbunuh di dalam peristiwa tersebut
Juhayman al-Otaybi bersama 68 pengikutnya ditangkap dan dihukum pancung di depan khalayak ramai pada tanggal 9 januari 1980.
Sikap Kita Tentang Tanda-Tanda Munculnya Imam Mahdi
Berhati-hatilah mempelajari dan membaca informasi terkait pasti turunnya Imam Mahdi. Bisa jadi itu hadist dhaif dan palsu. Bisa jadi pula tanda-tanda alam akan terjadi dua kali, tiga kali hingga beberapa kali.
Hadis tentang kemunculan Imam Mahdi itu bahasa kiasan yang bisa kita andaikan bahwa beliau telah hadir dalam artian telah lahir. Bukan berarti telah muncul keberadaannya.
Apapun penjelasannya, itu semua hanyalah teorinya. Hakikatnya kita tak tahu kapankah tarikhnya kemunculan Imam Mahdi.
Tapi sebagai persiapan awal untuk kita menghadapi zaman itu nanti. Bertaubat lah segera mungkin. Mudah-mudahan Allah menjadikan kita ini termasuk di dalam pasukan Imam Mahdi. Berhati-hatilah, Fitnah Dajjal sungguh dahsyat.
Video:
Semua kembali ke Allah, hanya Allah yang tahu. Wallahu a’lam