Media Kafir Dengan Malunya Terpaksa Akui Prajurit Hamas Adalah Pasukan Paling Profesional Dan Berbahaya Di Dunia!!!


Media Kafir Dengan Malunya Terpaksa Akui Prajurit Hamas Adalah Pasukan Paling Profesional Dan Berbahaya Di Dunia!!!




Al Qassam Brigades (net)

Salah satu surat kabar Amerika Serikat menyebut Brigade al Qassam sebagai pasukan paling profesional dan berbahaya di dunia, seperti ditulis oleh wartawan militer dalam salah satu artikel berita di surat kabar Washington Post.







Brigade Al-Qassam juga sukses memproduksi pesawat drone yang diberi nama Ababil. Drone-drone Brigade Al-Qassam terdiri dari tiga tipe yang mampu memerankan fungsi mata-mata, serangan bom dan serangan “bunuh diri”
Seperti dikutip dari N Post dari sebuah artikel yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Arab menyatakan “ selain milisi Hizbullah Lebanon yang memiliki kekuatan yang berbahaya di dunia ini, Hamas sebagai faksi perjuangan terbesar di Jalur Gaza berkembang sangat cepat pasca terjadinya agresi Israel (pertempuran Al-Furqan) pada tahun 2008 lalu.”

Dalam artikelnya, N Post menyebut bahwa Hamas memiliki persenjataan yang sangat baik dan para pejuangnya memiliki tingkat profesional yang tinggi dalam berbagai kondisi medan pertempuran dan mahir menggunakan berbagai persenjataan.

Brigade Asy-Syahid Izzuddin Al-Qassam, sayap militer kelompok pejuang Hamas, pada hari ke-28 pertempuran “daun-daun yang dimakan ulat”, Ahad (3/8/2014) mengungkapkan salah satu kejutan produk industrinya. Senjata sniper “Ghaul” produk para insinyur teknik Brigade Al-Qassam secara resmi diungkap ke publik pada Ahad malam.

Dalam pernyataan militernya melalui situs resminya, Brigade Al-Qassam menyatakan mujahidin mereka berhasil memproduksi senjata sniper kaliber 14,5 mm dengan efektifitas membunuh sampai jarak 2 kilometer.



Brigade Al-Qassam memberi nama “Ghaul” untuk senjata sniper mereka, sebagai bentuk penghargaan terhadap salah seorang komandan Brigade Al-Qassam dan insinyut tekniknya, Asy-Syahid Adnan Ghaul yang dibunuh oleh penjajah “Israel” pada tahun 2004.

Di tengah embargo total sejak tujuh tahun terakhir dan di tengah keterbatasan sarana, kemampuan Brigade Al-Qassam memproduksi senjata sniper secara mandiri merupakan pukulan telak bagi penjajah “Israel”.

Sebelumnya Brigade Al-Qassam telah sukses memproduksi roket-roket jarak jauh jenis J 80, R 160 dan M 75 yang mampu menjangkau kota-kota “Israel” yang berjarak 140 kilometer utara Jalur Gaza.


Artikel tersebut menyatakan bahwa perang-perang seperti ini adalah tempat pelatihan kelas pertama bagi para pejuang untuk mengembangkan taktik secara praktis dan manuver mereka di daerah perkotaan, sama seperti yang terjadi di Suriah.

Diakhir tulisannya, N Post menyebut bahwa apa yang terjadi di Gaza, Suriah dan Irak merupakan peringatan bagi siapa saja yang menyerukan kembalinya pasukan Amerika ke wilayah tersebut, ditengah berkembangnya kemampuan para pejuang dan kelompok milisi di Timur Tengah. Dan Israel tengah merasakannya saat ini. (Rassd/Ram)